Selasa, 30 Oktober 2012

JARINGAN KULIT


Badan fisik manusia bersifat dinamis yang artinya selalu berubah setiap saat, sel-sel yang menyusun tubuh manusia memiliki usia tertentu yang kemudian akan diganti lagi dengan yang baru, namun pada akhirnya semua sel-sel akan mengalami kematian scara total, begitu juga pada kulit manusia. Kulit yang sehat terlihat sebagai kulit yang optimal secara fisik maupun fsikologik. Secara fisik, terlihat dari warna, konsistensi, kelenturan, struktur bentuk dan besarnya sel-sel lapisan kulit (Murad, 2007)
Lapisan kulit teratas selalu tumbuh dan mengelupas kembali. Epidermis memiliki 2 fungsi. Pertama, memasok sel ke lapisan tanduk, sekaligus menarik air dari luar dan menjaga kelembapan agar kulit tetap lembut dan kenyal. Dari dasar epidermis, sel bertunas, membelah diri, dan bergerak ke permukaan. Di permukaan, sel menjadi dewasa, matang, dan terus memipih sampai akhirnya menjadi kulit mati pada lapisan tanduk. Pada kulit yang sehat, proses regenerasi ini umumnya berlangsung selama 28 hari (Bentley, 2006).


Kulit juga merupakan pertanda dari perubahan system tubuh secara umum, misalnya proses penuaan yang terjadi pada setiap organ ditubuh, maka kulit akan memberikan tanda paling awal. Proses penuaan adalah proses yang alamiah, namun adakalanya oleh karena suatu sebab penuaan terjadi lebih cepat dari yang seharusnya, hal ini disebut penuaan dini. Banyak orang yang mulai melihat kerutan kulit wajah pada usia yang relative muda, bahkan pada usia awal 20-an (Admin, 2008).
Faktor lingkungan dapat merusak keutuhan kulit. Udara yang kering karena pengguaan AC di kantor dan rumah akan menghilangkan kelembapan alami kulit, menyebabkan permukaannya menjadi kering, kaku dan cenderung sensitive. Kulit bisa mengalami stress, khususnya akibat perubahan suhu yang drastis, misalnya dari paparan langsung udara panas ke udara yang sangat dingin, sehingga kulit tak punya cukup waktu untuk melakukan penyesuaian suhu dan sirkulasi. Selain itu terdapat pula resiko akibat polusi udara yang memicu aktivitas radikal bebas, yaitu molekul perusak di dalam kulit.
Radikal bebas merupakan molekul superoksigen, bersifat oportunis, yang ikut beredar dalam aliran darah dan selalu siap merusak sel yang lemah dan terganggu (Bentley, 2006). Sebagai bagian dari pasukan pembersih di dalam tubuh, radikal bebas secara alami berperan besar dalam proses perombakan jaringan, sel ini juga sangat mudah diaktifkan. Rokok, asap kendaraan bermotor dan sinar matahari merupakan factor pemicu radikal bebas.
Selain unsur dari dalam seperti stress, hormonal dan radikal bebas, sinar ultraviolet, asap polusi atau debu, itu contoh unsur luar yang mempengaruhi kesehatan kulit, termasuk timbul penuaan dini. Hal ini menyebabkan menurunnya kekuatan struktur kulit yang menyebabkan timbulnya berbagai kerutan, flek hitam, komedo dan jerawat.
Prinsip dasarnya adalah kulit memerlukan kelembaban.. Kandungan air pada kulit sehat adalah minimal 60% agar kulit tetap lembut, kenyal, cerah, memasok sel dengan mutrisi yang cukup sehingga kulit tetap lembut dan berfungsi dengan baik. Tugas dasar “pelembab” adalah mempertahankan Faktor Kelembapan Alami (NMF/ Natural Moisture Faktor) pada kulit, membantu mempertahankan cairan pada lapisan atas kulit, dan mencegah hilangnya cairan seiring terjadinya penuaan.
Pada kulit yang muda dan sehat, sel kulit mati yang saling bertumpuk akan membentuk lapisan sisik yang tahan air untuk melawan dehidrasi. Sisik di permukaan akan semakin kasar dan ruang antar sel akan melebar sehingga kelembaban mudah hilang. Selain itu, proses penuaan akan menyebabkan regenerasi sel berlangsung semakin lambat, sehingga semakin lama pula proses bagi sel muda mencapai permukaan untuk memperbaiki penampilan kulit.
Oleh karena itu, melihat berbagai masalah yang timbul pada kulit, khususnya kulit wajah baik faktor internal maupun eksternal, kaum wanita berlomba-lomba menggunakan produk-produk kosmetik untuk menjaga kesehatan kulit, membantu proses peremajaan kulit serta mencegah penuaan dini. Ada dua jenis kosmetik, kosmetik dekoratif dan kosmetik perawatan.
Kosmetik dekoratif yaitu bersifat mencerahkan kulit wajah serta menutupi bagian-bagian wajah yang kurang sempurna, terdiri dari: alas bedak, bedak, perona mata, perona pipi dan lipstick. Sedangkan kosmetik perawatan yaitu terdiri dari susu pembersih, penyegar, hand & body lotion, krim siang, krim malam dan krim mata. Kosmetik perawatan adalah mengangkat kotoran yang mencemari kulit, mempertahankan komposisi cairan kulit, melindungi kulit dari paparan sinar UV, memperlambat timbulnya kerutan dan melembutkan kulit yang kasar.
Salah satu jenis kosmetik perawatan yaitu krim malam. Krim malam memiliki fungsi untuk kesehatan dan kecantikan kulit, karena krim malam mengandung nutrisi yang dapat membantu memperbaiki sel-sel dan lapisan kulit. Jenis krim malam bermacan-macam seperti pelembab, vitamin anti jerawat, krim pemutih dan lain-lain. Namun pada prinsipnya adalah membantu meremajakan kulit. Bahan umum yang terkandung dalam krim malam diantaranya bahan yang mengandung Natural Moisturizing Factor (NMF), zat anti penuaan dan mampu mengelupas kulit seperti Alpha Hydroxy Acid (AHA) vitamin A (retinol dan pro retinol) yang berfungsi mempercepat perganrian sel (Admin, 2008)
Sebuah penelitian membuktikan, kemampuan kulit untuk menyerap kandungan nutrisi mencapai puncaknya saat malam hari. Pada malam hari saat tidur sel-sel seluruh tubuh termasuk sel-sel yang rusak diperbaiki dan sel-sel kulit yang baru diproduksi seiring dengan kehadiran hormon melatonin. (Anonim, 2008).
Pada saat matahari terbenam, dalam otak akan terdapat kelenjar pineal (pineal gland) yang akan memproduksi hormon melatonin yang merupakan biangnya hormon. Hormon itulah yang mengatur pergantian sel-sel kulit yang rusak dan pertumbuhan sel-sel kulit baru. Hormon melatonin diproduksi tubuh sejak matahari terbenam maksimal antara pukul 24.00-04.00. hormon itu pulalah yang menyebabkan kita mudah mengantuk dan mudah tertidur (Kusantati, 2008).
Namun selain bermanfaat bagi kulit, penggunaan krim malam secara rutin dan dalam jangka waktu lama mempunyai efek samping berupa penipisan kulit. Hal ini karena proses regenerasi dan pengelupasan sel kulit mati dipercepat oleh bahan-bahan aktif yang terkandung dalam krim malam tersebut (Admin, 2008).

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites