LAPORAN
IDENTIFIKASI TUMBUHAN PAKU DI CANGAR
Disusun untuk memenuhi tugas Taksonomi Tumbuhan
Tinggi
Dosen Pengampu: Sulisetijono, M.Si
Ainun Nikmati Laili, M.Si
Disusun Oleh:
FARHAN AFRIANSYAH
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
APRIL 2012
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah atas limpahan
Rahmat, Taufiq, serta Hidayah Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan laporanan identifikasi
tumbuhan paku di cangar.
Shalawat serta salam semoga terlimpahkan
kepada Nabi Muhammad SAW. yang telah banyak memberikan informasi kepada penulis, sehingga
terselesaikanlah laporan ini.
Dalam penulisan ini penulis yakin bahwa
pastibanyak kekurangan dan kesalahan, sehingga penulis memohon saran dan kritik
dari para pembaca demi kebaikan pada penulisan berikutnya. Dan akhirnya, semoga
makalah ini brmanfaat khususnya penulis dan umumnya bagi pembaca.
Malang,
12 Maret 2012
Penulis
baca selengkapnya:
METODE PENGAMATAN
1. Waktu dan Tempat
Penelitian tumbuhan paku ini dilaksanakan
di Cangar pada tanggal 18 Maret 2012 pukul 10.00 sampai slesai.
2. Alat dan Bahan
Pada pengamatan tumbuhan paku ini, alat
yang digunakan yaitu:
1. Alat tulis
2. Kamera
3. Plastik
4. Cutter
BAB I
PENDAHULUAN
1. Tujuan
Tujuan dari dilaksanakannya pengamatan dan identifikasi tumbuha
paku ini adalah untuk:
1.
Mengidentifikasi jenis-jenis tumbuhan paku di Cangar
2.
Mengidentifikasi jenis-jenis habitat
tumbuhan paku
3.
Mengidentifikasi morfologi beberapa jenis
tumbuhan paku di Cangar
2. Rumusan Masalah
Rumusan masalah pangamatan ini adalah:
1.
Apa sajakah jenis-jenis tumbuhan paku
yang berada di Cangar?
2.
Bagaimanakah habitat tumbuhan paku?
3.
Bagaimanakah morfologi tumbuhan paku di
Cangar?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Neprolepis
Sistematika
Sistematika Neprolepis adalah
(Arianta:2012):
Kingdom: Plantae
Divisio: Pteridophyta
Classis: Pteridopsida
Ordo: Polypodiales
Ordo: Polypodiales
Famili: Dryopteridaceae
Genus: Nerpolepis
Species: Nephrolepis
cordifolia (L.) K. Presl
Deskripsi
Habitat
Neprolepis cordifolia tumbuh pada tanah. Dalam pengamatan Neprolepis crdifolia
tumbuh di tanah, yang bercampur dengan rerumputan.
Tumbuh epifit pada tempet terbuka, Tumbuhan ini terdapat pada
tempat yang terkena sinar matahari langsung atau agak teduh dan tahan terhadap
angin. Contohnya: Asplenium nidus L, Platycerium Desvaux J. Smith
(Mar’atus.2010;30).
Habitus
Perawakannya herba. Pada umunya tumbuhan paku berperawakan herba (Sulisetijono.2011:8).
Neprolepi merupakan tumbuhan semak yang banyak terdapat
pada hutan (Manulun.2005).
Daun
Berdasarkan pengamatan, Neprolepais cordifolia ini memiliki
daun berwarna hijau muda. Daun berbentuk memanjang, ujung daun runcing, pangkal
daun romping atau rata. Peruratan menyirip, pada permukaan atas peruratannya
tenggelam dan pada permukaan bawah peruratannya timbul. Tekstur daunnya tipis.
Pada permukaan daun terdapat bentukan seperti bulu berwarna kuning kecil halus, sehingga tetap halus permukaanya. Tepi
daunnya rata. Panjang ental 42 cm,
dengan panjang anak daun dalam satu tangkai 1-4,5 cm dan lebar anak daun 0,6- 2
cm. Letak duduk daun pada tangkainya berseling.
Anak daun mulai terdapat pada tangkai 14
cm.
Nephrolepis Cordifolia memiliki daun berwarna
hijau terang dengan panjang kurang lebih 40-80 cm, dengan lebar antara 4-7cm.
Tepi daunnya rata, dengan permukaan daun memiliki sisik kapur kecil. Daun bersifat
fertile, yang tua dapat menghasilkan spora di bagian dorsal (Kartika .2010:12).
Permukaan daun memiliki sisik kapur kecil yang menutup permukaan
atas daun pada bagian hidatoda (Sulisetijono.2011:26).
Batang
Batang berwaran coklat kebiruan, berbentuk bulat beralur. Permukaan
batang ditutupi dengan sisik-sisik tipis berwarna kuning yang sangat rapat.
Diameter batang 0,2 cm. batang lurus tidak bercabang.
Bentuk batang bulat beralur, terdiri dari dua atau tiga lobus
(Sulisetiono.2011;13).
Pada paku bangsa lycopodiales memiliki batang yang mempunyai berkas
pengangkut yang maish sederhana, batang
tegak menjulang ke atas dan hanya memiliki satu tulang yang tidak bercabang
(Gembong.2009:232).
Akar
Akar Neprolepis ini adalah akar serabut.
Sistem perakaranyia adalah serabut. Akar memiliki stolon, yang dapat menghasilkan
bintilan seperti umbi (Kartika.2010:12).
Sistem akar serabut yaitu jika akar lembaga dalam perkambangan selanutnya
mati , kemudian disusul oleh sejumlah akar yang ukurannya sama yang keluar dari
pangkal batang (Gembong.2009:93).
Manfaat
Neprolepis memiliki beberapa manfaat di antaranya
yaitu:
1.
Sabagai tanaman hias (Arinasa.2005:5).
2.
Sebagai penghasil obat (Manulu.2005).
2.2 Pteris sp.
Sistematika
Sistematika Pteris sp. adalah (Arianta:2012)
:
Divisi: Pteridophyta
Kelas: Filicopsida
Bangsa: Polypodiales
Suku: Pteridaceae
Marga: Pteris
Jenis: Pteris sp.
Deskripsi
Habitat
Berdasrakan pengamatan, Pteris
sp. ini ditemukan tumbuh di tanah.
Tumbuhan paku pada kelas ini ada yang hidup di air dan ada yang
hidup di darat. Paku ini banyak tumbuh di tempat-tempat yang teduh atau lembab,
sehingga di tempat yang terbuka dapat mengalami kerusakan akibat penyinaran
matahari (Mar’atus.2010:27).
Habitus
Tumbuhan ini
termasuk herba (Intan.2011).
Tumbuhan
berbatang herba merupakan tumbuhan yang mempunyai ciri-ciri batang memiliki
cairan atau getah (Indriyanto.2005:93).
Daun
Berdasarkan pengamatan, daun
terlihat berwarna hijau tua. Bangun daun berbentuk memanjang, ujung daun
rucing, pangkal daun tumpul, dan tepi
daun rata. Tekstuir daun tipis cukup kaku. Peruratan sejajar, pada permukaan
atas peruratan tenggelam. Urat daun Permukaan
daun halus licin. Panjang ental 45 cm,
panjang anak dalam satu tangkai daun
7-15 cm dan lebar anak daun 2-3cm. Anak
daun terdapat batang 15 mc. Pada bagian pinggir daun permukaan belakang terdapat sori yang rapat berwarna hitam.
Jenis daun Pteris
sp adalah majemuk menyirip, tepi daunya halus atau tidak bergerigi,tepi
daunnya rata. Bentuk daunya memanjang, berukuran ±35 cm, daun paku-pakuan
sangat berfariasi ukuranya dari yang berukuran beberapa mm sampai berukuran cm (Zuroidah.2010:4).
Warna daun pada
Pteris sp. adalah hijau tua, peruratan (vernasi) menyirip,
ujung-ujungnya bergabung dengan urat lain sehingga memperlihatkan garis yang
dekat dengan tepi (Intan.2011).
Tekstur daun
adalah helaian seperti kulit. Permukaan daunnya halus atau gundul. Tangkai daun
berukuran ±28cm. pada pinggir permukaan daun belakang terdapat sari. Sporangium
pada Pteris sp. berbentuk sepertin jantung atau agak bulat atau bulat
telur (Frens.2010).
Batang
Berdasarkan pengamatan, batang berbentuk bulat beralur, berwarna coklat kebiruan. Permukaan
halus. Batang lurus dan tidak bercabang. Diameter batang 2,7 cm.
Batang Pteris sp berbentuk bulat beralur secara
longitudinal, beruas-ruas panjang dan kaku, permukaan pada batangnya halus
tetapi perlu di ketahiu bahwa batang paku-pakuan tidak selalu halus, tetapi
kadang-kadang dihiasi dengan bentukan seperti rambut atau sisik berwarnahitam
atau coklat, lapisan lilin dan sisa-siasa tangkai. Pada batangnya tidak di
terdapat rambut, dan diameternya adalah ±2,5cm. Ukurang batang pada paku-pakuan
sangat berfariasi dari beberapa mm sampai beberapa cm, warna batang Pteris
sp hijau kecoklatan. Dan bentuk percabangannya adalah percabangan menyirip
(Intan.2010).
Akar
Sisitem perakarannya adalh akar serabut.
Pteris sp merupakan paku tanah. Tumbuhan ini benar-benar telah berupa
kormus, jadi telah jelas adanya akar, batang dan daun. Tumbuhan akarnya merupakan akar serabut
(Intan.2011).
Sistem akar serabut yaitu jika akar lembaga dalam perkambangan
selanutnya mati , kemudian disusul oleh sejumlah akar yang ukurannya sama yang
keluar dari pangkal batang (Gembong.2009:93).
Manfaat
Neprolepis sp. memiliki beberapa manfaat, diantaranya yaitu:
1.
Sebagai tanaman hias (Arinasa.2005:5).
DAFTAR PUSTAKA
Ajay, Kumar, dkk. 2011. Antibacterial Activity of Christella study in
Defferent Seosons. Jornal of Chemical and Pharmaceutical Research vol.3,
No.6
Arianta. 2012. Klasifikasi Tumbuhan. (http://www.sith.itb.ac.id/herbarium) diakses pada tanggal 30 Maret 2012
Arinasa. 2005. Eksplorasi Paku
Potensial Di Gunung Rinjawi Pulau Lombok Nusa Tenggara Barat. Bali: LIPI
Frens. 2010.http://www.weeds.org.au
diakses pada tanggal 29 Maret 2012
Indriyanto. 2005. Ekologi
Hutan. Jakarta: Erlangga
Intan.2011. http://intarusdianti.blogspot.com diakses pada
tanggal 1 April 2012
Kartika , Siti. 2010. Panduan
Praktikum Lapangan Tumbuhan Criptogamae. Jurusan Pendidikan Biologi: UNS
Manulu, Mincu. 2005. Keanekaragaman
dan potensi Flora di Cangar Alam Pegunungan Cyclops, Papua. Jakarta: LIPI
vol.6, No.3
Nasution, Zuraidah. 2010. Laporan
Pengamatan Tumbuhan Paku. Medan: Universitas Sumatra Utara
Rahawarin, Himmah. 2001. Tumbuhan paku.
Bogor: Prosiding Hari Cinta Puspa Dan Satwa Nasional
Sholihah, Mar’atus. 2010. Study
Morfologi Kulit Pohon Inang dan Jenis
Paku Epifit Dalam Upaya Menunjang
Tumbuhan Paku Epfit Yang
Terdapat Di Hutan Raya ronggo Suryo
Cangar. Malang: UIN Malang
Tjtitrosoepomo, Gembong. 2009. Morfologi
Tumbuhan. Yogyakarta: UGM
Tjtitrosoepomo, Gembong. 2009. Taksonomi
Tumbuhan (Schizophyta, Thallophyta, Bryophyta, Pteridophyta). Yogyakarta:
UGM
0 komentar:
Posting Komentar